Wednesday 30 March 2016

Saat berada Pada Situasi yang tidak kamu sukai

Hari ini mungkin kita mengeluh tentang semua yang kita alami, seolah beban kita yang paling berat, seolah kita yang paling menderita, seolah kehidupan kita yang paling amburadul di bumi Allah ini.
Seolah pekerjaan kita yang paling banyak, seolah kita yang paling kekurangan.

Kita tidak pernah minta dilahirkan ke bumi ini bukan?
Bahkan kita tidak pernah meminta apalagi memilih dilahirkan dari keluarga mana,
Semua orang pasti menginginkan yang terbaik dalam hidupnya, kehidupan yang baik, keluarga yang baik dan lengkap, bahagia dan selalu rukun berkasih sayang. 
Seolah kita yang memiliki penghidupan ini. Padahal semua hanyalah titipan bahkan diri kita sendiripun kelak akan di ambil untuk kembali pulang oleh sang Pemilik.




"Ilmu tertinggi hidup itu ada pada ikhlas dan bersyukur"

Simak Sebentar !
Ada seorang gadis, aku menyebutkan sebagai gadis perindu..
ia dilahirkan dari keluarga yang sederhana, beruntungnya orangtuanya memiliki pekerjaan yang tetap secara kasat mata ia tidak akan takut kekurangan. 
Rumahnya memang jauh dari perkotaan, suasana hijau masih terasa disana, pesawahan dan perkebunan, mayoritas masyarakat disana sebagai petani. Jika malam tiba suara khas ala pedesaan begitu terasa suara kodok dan jangkrik saling bersautan menyanyikan alunan lagu merdu yang meninabobokan.
sebut saja gadis perindu,
ia diberikan titah oleh sang Ayah untuk bekerja di suatu sekolah sebagai staff disana, perjalanan yang harus ia tempuh setiap hari bukan pekerjaan mudah, saat musim kemarau harus berjuang melawan panas dan luka liku perjalanan menuju pulang dan berangkat, saat musim hujan ia harus berjalan kaki melewati hutan jati yang rimbun tanpa alas kaki, melewati pesawahan dan rumah penduduk terlebih jika ia harus mengambil rute yang berbeda ada 7 Kampung yang harus ia lewati untuk sampai dirumah dan tempat ia bekerja.
ia tidak diberikan pilihan mau kemana dan harus apa, sebagai seorang anak tentunya orangtua adalah patokan. 24 Tahun mengembara tidak diberikan pilihan seperti kita yang telah bebas memilih. Jika jejaknya terlihat mungkin ia tak perlu lagi berjalan dengan mata terbuka. Jalan itu sudah seperti sahabat karib baginya.
Sebagai anak muda, ia juga memiliki ambisi ingin seperti apa hidupnya memilih tempat ternyaman tanpa terusik kekisruhan keluarga. Memilih pekerjaan bahkan memilih mimpi - mimpinya sendiri. tetapi lagi - lagi ia tak punya pilihan untuk itu.

Apakah masih ingin mengeluh?
Setelah kita yang diberikan kebebasan oleh orangtua untuk memilih jalan yang mana, memilih mimpi - mimpi yang mana yang akan diwujudkan, memilih pekerjaan apa yang akan kita kerjakan sebagai tanggungjawab hidup. 
Keikhlasan dan kesyukuran gadis itu telah membuka mata, bahwa seterbatas apapun kehidupan kita, serumit apapun jalan hidup kita jika ikhlas dan bersyukur meski selalu beruarai air mata kita pasti akan bisa melewatinya. menambah pahala dan menjadi pribadi yang lebih baik. 

"Jika ada situasi yang tidak kamu sukai. kondisi yang membatasi. Jangan mengeluh. Hampir semua orang pernah berada atau mungkin masih berada pada keadaan yang tidak enak, capek, sakit, tidak punya uang, tidak suka pekerjaan yang sekarang, dan ujian - ujian hidup yang mungkin jauh lebih berat dari yang kita alami. Pada kondisi itulah, kamu bisa melihat, seberapa pejuang-kah dirimu? 
Buang alasan.. NO EXCUSE ! Hadapi dengan senyum, tertawakan kesedihan."

Wallahu A'lam Bishawab




Tuesday 22 March 2016

Bukan Ibu Saja yang Cintanya Tak Terhingga. Kasih Ayah Padamu Juga Sama Besarnya

Sesaat sebelum kamu terlahir dan melihat dunia, Tuhan sudah menitipkanmu kepada dua manusia berhati mulia. Ayah dan Ibu, mereka menyuruhmu memanggil. Ibulah yang melahirkan dan rela mempertaruhkan nyawa demi keutuhanmu sampai ke dunia. Namun, kamu tak bisa menutup mata pada jasa ayah yang menjagamu dan merawat Ibu.

Mungkin Ayahmu bukanlah orang yang begitu banyak bicara. Mungkin kamu pun tak pernah mendengar beliau mengungkapkan kalimat hangat dan penuh cinta. Namun jika kamu bisa melihat lebih jeli, seharusnya kamu cukup paham bahwa beliau memiliki rasa cinta yang sama besarnya. Cinta Ayah ada justru dalam perbuatan dan sikap tenangnya. Dan selagi beliau masih ada, mengapa tak memanfaatkan waktumu untuk selalu dekat dengannya?

1. Walaupun beliau tergolong orang yang kaku, sebenarnya beliau yang paling ingin tahu keseharianmu.

Ayah memang tak seperti Ibu. Sosoknya selalu nampak kaku dan dari luar tampak tak begitu peduli dengan keadaan dirimu. Ayah juga tak vokal dalam menyuarakan rasa sayangnya kepadamu. Beliau tak akan menangis saat kamu berpamitan karena akan pergi merantau. Pun tak juga bersorak kegirangan dan terburu-buru mendekapmu saat kamu kembali pulang ke kampung halaman.

Namun kamu wajib tahu bahwa sebenarnya jauh di dalam lipatan hati seorang ayah, beliau selalu ingin tahu keseharianmu. Beliau hanya bingung dan tak tahu mesti berbuat apa saat dihadapkan dengan suasana haru. Jika Ibu akan melontarkan pertanyaan dengan menggebu, Ayah hanya akan mengajukan satu-dua pertanyaan sambil lalu. Walau sebenarnya ada ratusan tanya berkecamuk di dadanya yang tak mampu beliau tuturkan.

Kini, tak ada salahnya jika kamu yang menghubunginya lebih dulu dan mulai bercerita. Supaya ayahmu tenang dan supaya segala tanya di hatinya bisa lunas terjawab. Percayalah, walau ayahmu tak pandai menyuarakan isi hatinya, kepedulian beliau tak kalah dari sosok ibu.

2. Ayah dan Ibu memiliki peran sama besar dalam hidupmu. Saat kamu hanya bertanya tentang kabar Ibu, ayahmu merasa seperti dianggap bagai angin lalu.

Mungkin kamu menganggapnya hal yang lumrah, karena kamu sudah terbiasa jika mencari ibu terlebih dahulu baru kemudian ayah. Saat menelpon rumah dan ayah yang berbicara di ujung sana, kamu akan dengan bertutur dengan cepat dan menanyakan keberadaan ibu. Kamu lebih merasa nyaman dengan Ibu karena bisa membicarakan ini-itu.

Walaupun begitu, tahukah kamu bahwa ayahmu merasa ditinggalkan dan merasa dianggap angin lalu? Ayahmu merasa beliau hanyalah sosok pemeran pengganti yang kemudian baru diperhitungkan jika tak ada Ibu. Tentu pedih rasanya, apalagi beliau juga turut berperan serta sedari kamu masih di rahim hingga kamu ada di dunia. Ayah dan Ibu memegang peranan yang sama besarnya di hidup setiap anaknya.

Jika kamu merasa enggan bercakap-cakap dengan ayah karena merasa tak bisa leluasa membicarakan ini-itu, kamu juga wajib tahu bahwa beliau bukanlah sosok yang patut disalahkan karena tak lihai membangun percakapan. Kamu jugalah yang harus berusaha supaya percakapanmu dengan Ayah bisa ada. Supaya ayahmu paham bahwa kamu memperhitungkan beliau dan tak hanya menganggapnya sekedar pemeran cadangan.

3. Sebenarnya, Ayah juga ingin mendengarmu berkata bahwa kamu selalu menganggapnya pahlawan yang layak dicinta.

Ingatkah kamu bagaimana sewaktu kecil kamu mudah cemberut dan kemudian marah karena tak mendapatkan perhatian penuh dari orangtua? Kamu butuh selalu diingatkan dan baru merasa tenang ketika tahu bahwa kedua orangtuamu selalu ada untuk menyayangimu. Sejatinya, hal itu dirasakan oleh semua manusia, termasuk ayahmu di usianya yang sudah mulai menginjak usia senja.

Ayahmu juga butuh diingatkan bahwa hingga detik ini kamu masih menganggapnya pahlawan serta sosok yang patut dijadikan acuan. Kamu juga perlu menunjukkan rasa kasihmu kepada beliau, supaya ayahmu tahu bahwa hidupnya ini berarti. Supaya di usianya yang telah senja ini beliau masih merasa berharga sebagai manusia karena ada kamu yang selalu menyayanginya.

4. Ibu bukan satu-satunya orang yang selalu mengkhawatirkanmu dan bersedia mengulurkan tangan saat kamu butuh bantuan. Ayah pun begitu,

Selama ini kamu mungkin selalu mengandalkan Ibu sebagai penyelesai masalah dan pengurai benang persoalan yang membelitmu. Kamu merasa bisa berbagi keluh kesah bersama dengan Ibu dan merasa bahwa persoalan yang tengah singgah di hidupmu akan terasa ringan setelahnya. Kamu pun meyakini bahwa Ibu merupakan satu-satunya tempat yang tepat untuk mencari solusi.

Kamu tak ingat bahwa selain Ibu, ada sosok ayah yang setia ada di belakangmu. Ada Ayah yang juga bisa dijadikan tempat berbagi keluhan dan mencari jawaban di setiap permasalahan yang menempamu. Masalah apapun yang menerpamu, beliau akan siap dan sigap membantu.

5. Kamu tak boleh lupa bahwa beliau merupakan tempatmu bertanya serta yang paling bersedia mengajarkan segala hal tentang dunia.

Ayah merupakan tempat paling tepat untuk meminta jawaban. Beliau selalu bersedia mendengarkan setiap pertanyaan yang kamu ajukan. Beliau tidak pelit ilmu dan sedia berbagi supaya terbuka matamu pada dunia. Kamu bisa berguru mengenai ilmu kendaraan pada Ayah tanpa dipungut biaya. Kamu juga bisa menanyakan hal-hal yang berbau politik dan ekonomi yang tentu saja ayahmu ketahui karena rajinnya beliau menonton siaran berita.

Sungguh, kamu harus selalu mengingat betapa banyak jasa ayah terhadap tumbuh kembangmu. Ayah merupakan sosok pengajarmu di rumah. Bahkan, beliaulah guru pertama sebelum kamu menginjakkan kaki di sekolah. Dia yang menjelaskan kepadamu kenapa ulat bisa menjadi kupu-kupu dan mengapa pelangi berwarna-warni. Ayah merupakan sosok tempatmu bebas bertanya, tolong jangan lupakan sosoknya yang selalu berjasa.

6. Kamu tak perlu merasa sendirian, sampai kapanpun Ayah akan selalu melindungi dan membuatmu merasa aman.

Ayah merupakan seorang kepala keluarga. Beliau bersedia mengorbankan nyawa untuk melindungi keutuhan keluarganya, termasuk Ibu dan kamu sebagai buah hatinya. Oleh sebab itu, kamu haruslah tak boleh lupa bahwa sampai kapanpun ayah akan selalu ada untuk melindungi serta memastikan keamananmu.

Saat sedang dilibat permasalahan atau merasa ditinggalkan, kamu tak perlu merasa sendirian. Selain Ibu yang sedia sebagai penyokongmu ada juga Ayah yang selalu berperan sebagai pelindungmu. Jika Ayah saja selalu siap sedia melindungimu dan tak pernah membiarkanmu merasa sendirian, bukankah seharusnya kamu juga melakukan hal yang sama kepada beliau?

7. Ayah tidak akan selalu ada di sampingmu selamanya. Selama waktunya masih ada, manfaatkan sebaik-baiknya untuk berusaha dekat dengannya.

Semua manusia hanya hidup sementara di dunia. Mereka tidak akan selamanya ada untuk menapaki bumi. Saat nanti waktunya tiba, usia ayahmu juga akan disudahi. Tidak perlu menunggu esok hari untuk berusaha mendekatkan diri kepada beliau. Manfaatkan waktu yang kamu miliki sekarang ini.

Tak perlu juga menunggu telpon singkat dari ayahmu, inilah saatnya kamu yang menghubungi beliau terlebih dahulu. Mengatakan bahwa kamu sangat menyayanginya dan sekaligus meminta maaf karena pernah mengabaikan keberadaannya. Jangan sia-siakan waktu berharga yang masih kamu punya, dekatkanlah diri padanya mulai dari sekarang.

Ayah merupakan salah satu malaikat yang diberi kepercayaan dari Si Empunya Dunia untuk merawatmu. Jangan ragukan kadar cinta yang dimilikinya, justru sekaranglah waktu yang tepat untuk menunjukkan rasa sayang kepadanya, selagi beliau masih ada.

Share Via http://www.hipwee.com/category/hubungan/

Thursday 17 March 2016

Memilih Untuk Menjalani Hidup Juga Sebuah Pilihan


Hidup adalah takdir yang diberikan sang Kuasa pada kita semua sebagai insan yang sudah diperintahkan untuk beriman. Tetapi, menjalani hidup adalah pilihan. Setiap hari jutaan pilihan dihadapkan pada jalan hidup kita. Kita harus memutuskan semua hal, baik hal – hal besar ataupun hal – hal kecil hal baik ataupun hal buruk sekalipun, dan tentunya itu semua ada resiko yang harus kita tanggung dibagian akhir.

Apakah keputusan itu akan membuat kita bangga atau bahkan membuat kita menyesal?

Kita tidak pernah tahu, kehidupan akan membanting kita sekeras apa hingga itu semua  membuat kita menyesal dan menagis tetapi semua hanyalah putaran waktu pijakan yang harus terus kita kayuh hingga sampai pada akhir perjalanan.

Banyak hal yang sering membuat kita marah, menangis, Kecewa, kesal dan bahagia semuanya kompak mengaduk rasa. Di sekeliling Ia hadirkan orang-orang yang masing-masing mempunyai titah sendiri mereka berperan dengan lihai. Dunia ini semua hanyalah panggung Sandiwara tak ada yang Abadi, pun dengan semua keputusan yang telah kita ambil saat membuka mata, semuanya hanyalah sementara, namun ia kuat membawa kita pada kesalahan atau kebenaran. Salah ataupun benar itu sudah bukan masalah lagi ia telah terlewat menjelma seperti kepulan Asap, terlihat namun kita tidak bisa menggengamnya. Semua keputusan sudah di ambil takdir telah berjalan dan daunpun telah gugur.

Apapun Jalan hidup yang telah kita ambil, itulah takdir kita. Saat pertama kita sudah diberikan pilihan untuk memilih takdir kita, dan ini.. ini adalah hasil dari pilihan kita, yang membuatmu menangis, kecewa, sedih, bahagia, bangga, kagum dan Marah, Kita tidak bisa merubah yang telah kita putuskan dimasa lalu tetapi kita bisa belajar untuk masa depan selama kita masih diberikan kesempatan.

Tetaplah sabar tetaplah tawakal tetaplah ikhlas, karena ia adalah ilmu tertinggi untuk seorang insan yang sedang dalam perjalanan pulang menuju Rabb-nya, Penyesalan bukanlah solusi dari semua keputusan yang telah di ambil, namun penghambaan dan mohon pengampunan yang seikhlas – ikhlasnya kepada sang Pemilik adalah Jalan terang menuju keterbukaan jadikan semuanya sebagai ladang Amal kebaikan sebagai bekal menuju pulang.

Sesungguhnya sebaik – baiknya manusia adalah ia yang memberikan manfaat bagi oranglain. Keputusan apapun sekalipun itu menyakitkan tetaplah..tetaplah jadi orang baik. sebanyak apapun orang menyakiti kita tetaplah..tetaplah jadi orang baik. karena itu semua bukan dengan siapa – siapa tetapi itu semua antara engkau dan Rabbmu.

Wallahu A'lam Bishawab