Tuesday 25 September 2018

Padamu tempatku pulang

Sepertinya hari itu telah tiba, dilema besar bagi seorang perempuan justru bukan karena oranglain tapi dilema besar bagi seorang perempuan adalah dengan dirinya sendiri. Mungkin saat sukses menaklukan ego sendiri adalah sebuah kemenangan yang melegakan tapi bekas akan selalu ada, jelas saat proses itu berjalan perasaan ragu akan selalu ada.

Butuh pelarian panjang, karena sepertinya beriringan dengan itu berbagai peristiwa yang tertimbun rapi satu persatu akan bermunculan hingga semakin gundah, mungkin juga wajar rasanya disetiap diri manusia seringkali muncul perasaan seperti ini. Sayangnnya kita juga tidak bisa menghindar, hanya perlu mengahadapinya hingga tenggelam lagi pada peristiwa-peristiwa yang lalu, jelas ini hanya untuk pelajaran.

Tapi saat ia memberikan tanda kehidupan, mendengar irama detak jantungnya untuk pertama kali, aku sadar bahwa aku tidak sendiri ada kehidupan lain yang harus diperjuangkan dilindungi dan di dekap dengan sepenuh hati, karena ia begitu dekat, hidup dari darah,  keringat dan do'a-do'a ibu bapaknya.
Aku tidak tahu, kehidupan akan membawa kami seperti apa, tapi dengan cinta dari mereka aku percaya perjalanan ini akan sangat mudah dilalui, aku takan berhenti sampai waktu benar-benar membawa kami pergi. Pada-Nya ku panjatkan harapan yang paling angan untuk rumah ternyaman tempatku pulang, padamu.

Jakarta, 25 September 2018
Halim Perdana Kusuma Airport

Thursday 12 April 2018

Ikhlas ! Kamu pasti mengenalnya

Kau pasti familiar dengan dengan kata ikhlas ini ia begitu sederhana tapi ia mempunyai makna yang dalam, tidak banyak orang yang bisa mempelajari ilmunya, atau bahkan kebanyakan orang akan menyerah mungkin tanpa ia sendiri sadari. 
Ikhlas menurut ustadz Yayat Rukhiyat ia membagikan ilmunya, dan akupun tak akan mengentikannya hanya sampai disni.

Ikhlas itu ketika menyembunyikan amal soleh sebagaimana menutup rapat keburukan, ikhlas itu ketika meniatkan seluruh ibadah hanya untuk Allah sehingga tidak bangga akan pujian dan tidak peduli pada kecaman, ikhlas itu ketika dapat menolong sesama namun tidak mengharap balasan, ikhlas itu ketika mampu berbagi rezeki meskipun dalam keadaan terhimpit, ikhlas itu ketika rela mengalah dan merendahkan ego pribadi agar tidak terjadi perselisihan, ikhlas itu ketika tersenyum melihat oranglain bahagia walaupun kita sedang berduka, ikhlas itu ketika harus melepaskan sesuatu demi kebaikan bersama sekalipun kita yang terluka, ikhlas itu ketika dihujani kata-kata yang menyakitkan tapi malah membanjirinya dengan do'a kebaikan, ikhlas itu ketika mampu memaafkan tanpa perlu mengingatnya lagi dengan kebencian, ikhlas itu ketika membalas setetes kejahatan melalui selautan kebajikan, ikhlas itu ketika menerima kenyataan bahwa takdir Allah adalah kehendak Allah walau terkadang di awal tidak seperti yang di inginkan.

Ya, ikhlas memang seperti surat al-ikhlas tidak ada kata-kata ikhlas pada ayatnya ikhlas tidak terlihat, tidak tergambarkan, tidak terdengar, tidak terdefinisi karena ikhlas hanya akan terasa di dalam lubuk hati kita sendiri yang berjaya memahaminya. Semoga kita diberi banyak kemudahan untuk menguasai salah satu ilmu tersulit dalam kehidupan ini yaitu keikhlasan.

Masih dengan ilmu ikhlas, suatu ketika, ada seorang laki-laki datang kepada Rasullulah SAW untuk mengadukan ayahnya yang telah menghabiskan uangnya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepadanya, Rasullulah SAW memanggil ayah orang itu kehadapan beliau. Ketika lelaki jompo itu datang dengan tertatih-tatih bersandar dengan tongkatnya Rasullulah SAW bertanya :
  
"Betulkah kamu telah mengambil uang anakmu tanpa seizinnya?"
Sambil ia menangis ia menjawab pertanyaan Rasullulah SAW
"Wahai Nabi Allah, ketika aku kuat dan anakku lemah, ketika aku kaya dan ia miskin aku tidak membelanjakan uangku kecuali untuk memberi makan dia, bahkan aku terkadang membiarkan diriku menahan lapar asalkan dia bisa makan, sekarang aku telah tua dan lemah sementara anakku tumbuh kuat, aku telah jatuh miskin sementara anakku menjadi kaya, dia mulai menyembunyikan uangnya dariku, dahulu aku menyediakan makan untuknya tapi sekarang dia hanya menyiapkan makan untuk dirinya sendiri, aku tak pernah seperti dia memperlakukan aku, jika saja aku masih kuat dulu wahai Rosul aku masih akan merelakan uangku untuk dia"
Ketika mendengar hal ini air mata Rasullulah SAW jatuh berlinang seperti untaian mutiara menimpa janggutnya yang suci, dan Nabipun menjawab :
"Baiklah, demikian sabda Rasullulah SAW "Habiskan seluruh uang anakmu sekehendak hatimu, uang itu milikmu"(al-hadist). Karena engkau dan seluruh hartamu adalah kepunyaan kedua orangtuamu"

Untuk Engkau  yang orangtuannya yang masih hidup, mungkin kesempatan kita untuk berbakti kepada mereka tidak begitu lama lagi, sangat dianjurkan kita yang tinggal jauh dari orangtua pulanglah segera temui dan pandang wajah mereka dengan penuh cinta yang tulus dan ikhlas karena boleh jadi wajah itu tidak akan lama lagi menghilang dari pandangan kita untuk selama-lamanya. Semoga yang kita lakukan menjadi amal soleh dan menjadi ibadah sebagai wujud pengabdian kita kepada kedua orangtua yang sangat kita cintai.

Engkau tau? pengabdian juga termasuk ilmu ikhlas yang tertingi. terkadang kita lupa tapi kita punya kesempatan untuk saling mengingatkan.

Halim perdana kusuma Airport
12 April 2018
 

Wednesday 11 April 2018

Apa Arti Kebebasan Menurutmu?

Apa arti kebebasan menurutmu?
Jawabannya pasti sangat beragam, bagiku kebebasan itu adalah saat kita tertawa dengan lebar mentertawakan diri kita sendiri, melakukan sesuatu dengan suka rela dan yang lebih penting justru menurutku kebebasan itu kita tidak pernah bebas.
Aku tak memaksa kau setuju dengan pendapatku atau tidak, karena untuk sebagian orang justru kebebasan adalah tentang dirinya sendiri.
Kita tentunya harus lega bahwa kebebasan justru tidak membuat kita bebas melakukan apapun, ada peraturan dari semesta juga hati-hati yang harus dijaga saat melakukan sesuatu, karena sedikit saja kita bebas tanpa melihat itu semua, maka selamanya akan menyesal itu karena kita tidak bisa mengulang apapun yang sudah dilewatkan, yang sudah dilakukan, tapi baiknya semesta adalah kita masih tetap bisa mengambil pelajarannya meski tidak lagi sama.
Aku percaya, kebebasan yang kau ciptakan tak akan melukaimu juga semesta ini karena sejatinya Tuhan selalu lebih dekat dari urat lehermu, dari nadi, dari kisah-kisah kita. Dia akan menjagamu, menjaga kita lebih dari selamanya itu lah kebebasan.

Halim perdana kusuma Airport
Jakarta, 11 April 2018


Wednesday 28 March 2018

Alangkah Lucunya

Katamu negara ini kaya dan sumberdaya nya harus dilindungi
Tapi kau injak-injak kami seperti tidak punya harga diri
Katamu pendidikan itu penting untuk kecerdasan anak-anak dimasa depan
Tapi orang-orang cerdas kau abaikan tanpa pertimbangan
Ah alangkah lucunya..
Katamu kita harus hemat
Tapi kau menghamburkan uang seperti tak pernah berfikir
Katamu kita harus makan sehat agar asupan gizi terjaga
Tapi kau ambil hak kesehatan kami
Ah alangkah lucunya..
Katamu kita harus bekerja keras demi kemajuan
Tapi kau ambil pula hak tenaga kami
Katamu kita harus disiplin 
Tapi kau telat tak jadi masalah
Ah alangkah lucunya..
Katamu kita harus pintar
Tapi pembodohan dimana-mana
Katamu kita harus taat peraturan
Tapi semua peraturan kau langgar
Ah alangkah lucunya..
Katamu kita harus gigih demi kesuksesan
Tapi kau buat kami seperti boneka
Katamu kita harus kerja keras 
Tapi kau curigai kami seolah pencuri
Ah alangah lucunya..
Katamu kita harus totalitas 
Tapi kau buat kami mengemis hak kami sendiri
Katamu hidup itu keras
Tapi kau buat kami lemah dengan kekuasaanmu
Ah alangkah lucunya..

Katamu kita harus bekerja jujur
Tapi kau terus saja membohongi
Katamu kita harus bijaksana
Tapi kau buat kami menjadi seorang munafik
Ah alangkah lucunya..

Halim Perdana Kusuma Airport
Jakarta, 28 Maret 2018 


Wednesday 21 March 2018

Sang Penandai : Dia Yang Tidak Memanusiakan

Hari ini aku bertemu dengan sang penandai setelah sekian lama ia tak mengunjungiku untuk menceritakan dongeng-dongeng hebatnya. Aku penasaran dongeng apa yang akan dia ceritakan padaku, katanya beberapa hari yang lalu saat aku melewati pohon-pohon rindang dijalanan terjal terdengar angin berbisik diantara pohon-pohon ia menceritakan seseorang wanita yang tersohor di semesta ini. Apa mungkin wanita itu jua yang akan sang penandai ceritakan?

Benar ternyata, dia duduk di depanku sambil terkekeh tertawa menceritakan seorang wanita yang gagah, dermawan, arif dan bijaksana samun juga tegas. Perjuangan dan prestasinya hingga saat ini sangat mengagumkan, semua orang memujinya menatap dengan penuh kekaguman. ah orang politik selalu cerdas, kata sang penandai sambil merapihkan anak rambutnya. Aku masih antusias mendengar kisahnya sesekali juga melihat ke arah jendela melihat kepakan pohon menari-nari menikmati irama yang dibawa sang angin.
Dia hebat, semua memujanya orang-orang berdecak kagum melihat prestasi yang sudah dia dapatkan, kau tahu?
tentu itu semua bukan gratis ada harga yang harus dibayar nanti, dibalik kesuksesanya didepan sang semesta ada sekumpulan orang yang justru bekerja keras untuk tumpuannya, tapi aku menyaksikan mereka tidak bahagia, hal sebaliknya ada banyak hal ketidakmanusiaan yang dia lakukan pada mereka tentu saja orang-orang itu tidak akan pernah berani menentang dan berbicara, karena mereka hanya boneka mainan yang dia mainkan ketika dia kelelahan. Seseorang yang sudah mempunyai kekuasaan tentu kadang bersikap tidak waras, dia tidak tahu sesampainya dipuncak hari ini adalah berkat merangkak dari bawah dengan dukungan banyak orang. Sayang sekali ia tak menyadarinya.

Kau tahu?
diluar sana sangat gaduh sekali karena saking banyaknya orang-orang yang hidup di dua alam sepertinya, makanya aku lebih suka untuk tidak menetap lama di satu tempat. Kita harus sadar bahwa memang kehidupan ini hanyalah panggung sandiwara mereka memerankan perannya masing-masing, ada yang menjadi tikus, ada yang menjadi buaya ada juga yang menjadi katak dan yang lainya hanya menjadi tumbuhan-tumbuhan kecil yang sewaktu-waktu bisa di injak bebas oleh mereka yang mempunyai kekuasaan, ah sungguh pertunjukan yang membosankan. 

Terkadang kekuasaan bisa menggelapkan manusia hingga lupa dari mana ia berasal, dengan semua kekuasaan yang ia punya ia bisa menggerakan apa saja, menghalalkan semua cara karena mereka tidak punya tuhan, tuhan mereka hanyalah kekuasaan. Kasian sekali yang mengadah dibawah, mereka adalah manusia yang tidak dimanusiakan.

Sambil berdehem sang penandai berjalan pamit mengapitkan kedua tangannya, lantas tersenyum. suatu saat akan aku ceritakan dongeng yang lain. keluarlah dari zona nyamanmu, kau tidak bisa berdiam diri hanya menyaksikan atau bahkan berperan sebagai rumput. kau harus keluar mencari penghidupan yang penuh dengan manusia yang berjiwa besar dan memanusiakan manusia.

Halim Perdana Kusuma Airport
Jakarta, 21 Maret 2018

Friday 23 February 2018

Hidupmu adalah milikmu

Hari ini sang penandai menemuiku lagi, ia tidak menceritakan kisah  tapi memberikan nasihat perjalanan agar perjalanan yang dilalui sekarang menjadi kisah untuk yang lain, sepertinya ia akan menciptakan dongeng yang baru.

Sejak engkau dilahirkan hingga hari ini bukan semata-mata karena kerja keras dirimu sendiri tapi banyak elemen yang saling bertautan, mulai dari sang Maha pemilik yang masih memberikan kesempatan untuk menambahkan keimananmu kepada-Nya, orangtua mempunyai peranan yang sangat besar  sampai pada do'a-do'a orang-orang terkasih yang tidak engkau ketahui, dirimu tidak mungkin melupakan itu.

Dalam setiap jejak langkah, jalan yang di lalui akan selalu tidak mulus pasti ada kerikil, berkelok atau bahkan curam tak mengapa semua itu untuk membentuk dirimu menjadi manusia yang bisa memanusiakan yang lain. Segala keputusan yang kamu telah ambil untuk menyusuri jalan ini tentu mempunyai konsekuensi yang harus ditanggung berat atau tidak itu tergantung seberapa sulit kamu memilih jalanya. dan kamu telah memilih jalan ini.

Pada awalnya mungkin ini akan terasa sulit tapi lama semakin lama kamu akan menjadi mahir menjalaninya, tentu disetiap perjalanan ada cinta yang tersimpan, yang terbentuk dan yang telah menemani, tanpanya perjalanan ini akan terasa biasa saja bahkan mungkin penuh dengan kesedihan dan airmata. Tentunya, hidupmu adalah milikmu sendiri apapun yang telah kamu putuskan itu akan membentuk menjadi takdir dirimu sendiri dengan keridhaan-Nya. 

Kamu bebas memiliih apa pun karena itu adalah hidupmu ciptakanlah dongengmu sendiri dengan indah karena dirimulah yang paling mengerti untuk menjalaninya. Orang bisa ikut bahagia dengan kebahagiaanmu, tapi tidak banyak orang yang mau merasakan kepahitan atas segala yang kau putuskan dalam hidupmu. Karena cinta tidak cukup hanya hasrat, tapi juga pengorbanan dan rasa maaf. Tugas cinta itu adalah memberi dan membahagiakan tanpa perlu berharap dengan hitungan yang sama.


Halim Perdanakusuma Airport
Jakarta, 23 Februari 2018


Wednesday 21 February 2018

Reruntuhan kisah 28 tahun

Kelak saat aku bertemu denganmu aku ingin mengenalkan sang penandai yang handal, dia adalah ahli dalam menceritakan sebuah kisah, aku ingin kau mendengar kisahnya yang ia ceritakan juga kepadaku seseorang yang gagah dan tegar yang terus berjalan diantaran reruntuhan kisah - kisah kehidupannya.

Mungkin bukan hal yang mudah yang ia jalani, mendengar kisahnya dari sang penandai aku seperti mengenalnya sangat dalam, ia yang keras namun juga lembut, rapuh namun juga tegar, tidak punya hati namun juga penuh cinta. Kehidupan seperti telah menempanya begitu dalam, imajinasiku berlari jauh ingin menyaksikan bagaimana ia melewati jalan terjalnya sendiri, aku tak mendapatkan informasi dari sang penandai dimana aku bisa menemuinya. Dari kisahnya ia begitu istimewa bagaimana bisa kau bertemu dengan orang yang keras namun juga lembut, rapuh namun juga tegar, tidak punya hati namun juga penuh cinta rasanya tidak ada orang seperti itu bukan, ia mempunyai peran yang berbeda itu sangat wajar dari semua rentetan kisah yang sudah ia lalui selama 28 tahun hingga hari ini bahkan. 

Begitu piawai sang penandai menceritakan kepadaku, kau harus dengar bagaimana ia melalui hidupnya dengan gigih. Bagi yang tidak mengenalnya mungkin hanya sisi gelap yang bisa kau lihat tentu saja yang keras tanpa kelembutan, yang rapuh tanpa ketegaran atau bahkan yang sadis tanpa rasa cinta seperti melekat erat pada dirinya. Tapi, sisimu yang lain tidak perlu kau jelaskan pada mereka karena jika mereka yang telah mengenalmu yang telah mencintaimu mereka tak membutuhkan itu, mereka akan selalu bisa melihat sisi lembutmu, sisi tegarmu juga sisi penuh cintamu mereka semua bisa melihat itu tanpa kata, tanpa bertanya. Hening, namun jiwa kalian berkata-kata.
  
Diluar mungkin ia seperti laut yang bergemuruh namun begitu tenang di dalamnya, mungkin laut itu begitu menakutkan karena ia akan menghancurkan siapa saja yang menghampirinya dengan melawan arus tanpa mengikuti ritmenya jika kau kuat maka kau akan sampai dikedalamanya yang begitu tenang tapi jika kau tak sanggup mengikuti arusnya dan bersikeras melawanya maka aku pastikan kau akan tenggelam tanpa tahu bahwa di dalamnya ia begitu tenang.

Sang penandai, terimakasih telah bercerita padaku tentang sosoknya, kelak akan ku ceritakan lagi kisahnya pada yang lain, agar mereka tau bahwa semua yang terjadi pada kehidupan ini memiliki buah, jika kau menanam buah dengan rasa yang manis maka kau akan mendapatkan buah yang manis juga, tapi jika kau menanam buah yang rasanya pahit maka buah itulah yang akan kau petik sendiri. 
Kehidupan selalu adil, seseorang yang telah memberikan kehidupan manis tentu tidak akan mendapatkan kehidupan yang pahit begitupun sebaliknya ia selalu adil tanpa kita duga. Atau kau sendiri yang tidak pernah mengerti keadilan?


Halim Perdanakusuma Airport
Jakarta, 22 Februari 2018

Friday 2 February 2018

Perjalanan ia yang disebut sang 'Dewi'

Sudah hampir seminggu aku menunda untuk menulisnya, bukan karena banyak pertimbangan tentang dirinya tetapi pekerjaan menuntut meminta perhatian lebih dariku.
Aku ingin bercerita tentang perjalanan ia yang disebut sang 'Dewi' oleh 'Tuan putri' yang pernah bertemu dalam perjalanannya menuju pulang.
Sudah lama aku tak mendengar kabarnya, bahkan cerita tentangnya seakan ikut hilang bersama dengan kabut kemarin sore setelah perkawinan bunga dan kumbang di saat gerimis datang. Ia seperti hilang tanpa jejak, sengaja.

Seiring dengan perjalanan dan keputusan yang telah diambil mungkin pada akhirnya ia telah kembali ke titik awal dimana nama 'Dewi' tak ada untuk dirinya. Namun juga tidak mudah menjalani hidup seperti dirinya.
Aku hanya sanggup mendengar ceritanya dari sayup angin yang datang sebentar lantas kembali hilang, yang ia lalui hari ini adalah buah keputusan dari sang putri yang telah menegaskan dari awal sebelum tragedi  perkawinan kumbang dan bunga yang tak akan ia lupakan bahkan mungkin akan selalu ia kenang, meski sedikit memberatkan langkahnya, bukan karena tragedinya tapi janji yang tak sanggup ia tepati.

Bukan hanya 'Tuan putri' yang telah memintanya berhenti tetapi 'Malaikat tanpa sayap' itu juga memintanya untuk berhenti aku tau ini hanya untuk melindungi dirinya 'Dewi'.
Apapun yang terjadi dalam pengembaraanya, bahwa mungkin ia telah kehilangan sebagian hati yang lain meski yang lain telah menggenapkan. Aku tau ia 'Dewi' telah memilih jalannya.
Tak akan ada yang berubah meski mereka memintanya pergi bahkan untuk kembali tentu ia akan tetap berjuang mengutuhkan kaca yang telah terlanjur pecah tentunya dengan bantuan tangan sang Penguasa. 

Tetapi aku juga percaya ia 'Dewi' juga tak mungkin diam saat ini meski bergerak tanpa suara mengendap - endap bagai kancil yang sedang mencuri timun, tapi itulah caranya agar tak terdengar oleh juragan sang pemilik kebun dalam legenda sang penandai.
Jika aku tidak mengatakannya bukan berarti aku tidak merasakannya. Aku hanya tidak menemukan kata-kata yang lebih besar dari perasaanku.

Jakarta, 02/02/2018
Halim Perdana kusuma Airport


Monday 8 January 2018

Kamu Menyukai atau Mencintainya?

Hidup itu kadang unik, kadang kita begitu menyukai atau mencintai sesuatu baik itu hobby, pekerjaan ataupun barang. Tidak sedikit banyak orang yang mati-matian untuk memenuhi hobbynya, meluangkan banyak waktu untuk menatap pekerjaan di layar datar yang mereka sebut monitor atau bahkan tidak sedikit juga mereka yang mengkolektor barang-barang yang unik karena mereka suka. Lupa waktu akhirnya tenggelam hingga menjadi hal yang biasa. 

Kadang mereka tidak sadar bahwa mereka telah melupakan orang sekitar terutama keluarga, Ayah, ibu, adik, kakak, anak, istri, suami atau bahkan yang paling mengerikan bisa jadi ia melupakan Tuhanya sendiri. Mereka lupa bahwa sebenenrnya mereka punya itu semua. Terkadang pikiran kita juga jahat dengan uang semua akan beres tapi ia lupa bahwa cinta dan kasih sayang tidak bisa dibeli dengan uang.
Coba kamu pikirkan apa perbedaan suka dan cinta?
Coba kamu pikirkan lagi, kamu menyukainya atau mencintainya?
Karena, seseorang yang telah mencintai sesuatu ia akan memberikan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya, yaitu Waktu.
Jadi jika dia tidak mempunyai waktu untukmu berarti dia tidak mencintaimu dia hanya sekedar menyukaimu tidak lebih. Karena jika dia cinta, dia akan selalu mempunyai waktu untukmu tanpa alasan apapun.  

Sederhana bukan? 
bahkan mungkin sebagian orang tidak menyadarinya, yuk kita mulai berbenah jangan sampai kita mencintai atau menyukai sesuatu yang bukan seharusnya kita cinta dan kita suka

.