Tuesday 25 September 2018

Padamu tempatku pulang

Sepertinya hari itu telah tiba, dilema besar bagi seorang perempuan justru bukan karena oranglain tapi dilema besar bagi seorang perempuan adalah dengan dirinya sendiri. Mungkin saat sukses menaklukan ego sendiri adalah sebuah kemenangan yang melegakan tapi bekas akan selalu ada, jelas saat proses itu berjalan perasaan ragu akan selalu ada.

Butuh pelarian panjang, karena sepertinya beriringan dengan itu berbagai peristiwa yang tertimbun rapi satu persatu akan bermunculan hingga semakin gundah, mungkin juga wajar rasanya disetiap diri manusia seringkali muncul perasaan seperti ini. Sayangnnya kita juga tidak bisa menghindar, hanya perlu mengahadapinya hingga tenggelam lagi pada peristiwa-peristiwa yang lalu, jelas ini hanya untuk pelajaran.

Tapi saat ia memberikan tanda kehidupan, mendengar irama detak jantungnya untuk pertama kali, aku sadar bahwa aku tidak sendiri ada kehidupan lain yang harus diperjuangkan dilindungi dan di dekap dengan sepenuh hati, karena ia begitu dekat, hidup dari darah,  keringat dan do'a-do'a ibu bapaknya.
Aku tidak tahu, kehidupan akan membawa kami seperti apa, tapi dengan cinta dari mereka aku percaya perjalanan ini akan sangat mudah dilalui, aku takan berhenti sampai waktu benar-benar membawa kami pergi. Pada-Nya ku panjatkan harapan yang paling angan untuk rumah ternyaman tempatku pulang, padamu.

Jakarta, 25 September 2018
Halim Perdana Kusuma Airport