Ia seperti potongan cerita yang tak akan pernah habis dimakan jaman.
Rangkaian yang tak mudah terurai.
ini terlalu kompleks memang.
Saat rasa tak lagi bisa dibendung.
Aku ingin bertemu dengamu sekali lagi.
Hanya ingin menagih, kembalikan separuh jiwaku.
Kau memang berhak berada didekatnya.
Tapi tak berhak untuk kau bawa pergi selamanya.
Kematian ialah ia yang selalu aku takutkan
Tapi selalu aku rayakan.
Merayakan karena aku menunggu
Bahwa setiap nafas akan berada pada ujungnya
Dan takdir akan memanggilnya
Tapi menggigill ketakutan saat ia merenggut semua pergi.
Padahal tak memiliki apapun, dan tak dimiliki siapapun
Selalu begitu, yang tersiksa bukan ia yang meninggalkan
Tapi ia yang ditinggalkan.
Kepergianmu seperti sel bagiku.
Ia memenjarakanku dalam kerinduan panjang tentangmu.
kau yg telah membawa separuh jiwaku dan mematahkan sayapku.
Tak ada yg lebih menyakitkan selain kepedihan yang tak bisa lagi ditangiskan...
- Renti Susanti
-----------------------------------------------------------------------------------------
Puisi ini didedikasikan untuk Ayahanda tercinta..
========================================================