Monday 24 February 2014

Renungan Kita

Alkisah...
Ada 2 pria, keduanya sakit parah, menempati kamar rumah sakit yang sama. Satu orang diizinkan untuk duduk ditempat tidurnya selama satu jam setiap sore untuk membantu mengeringkan cairan dari paru-parunya. Tempat tidur orang tersebut terletak disebelah jendela. Dan yang satunya menghabiskan seluruh waktunya tidur terlentang.

Kedua pria ketika ngobrol bisa menghabiskan waktu berjam-jam. Mereka berbicara tentang istri-istri dan keluarga mereka, rumah mereka, pekerjaan mereka, keterlibatan dalam dinas militer, dimana mereka telah berlibur.

Setiap sore, ketika pria ditempat tidur dekat jendela bisa duduk, ia akan menghabiskan waktu dengan menjelaskan kepada teman sekamarnya semua hal yang bisa ia lihat diluar jendela. Pria yang satunya mulai menjalani hidup dalam rentang waktu dimana dunianya diperluas dan dimeriahkan oleh semua aktivitas dan warna dunia luar.

Diseberang jendela terlihat sebuah taman dengan danau yang indah. Bebek dan angsa bermain air sementara anak-anak bermain dengan mainan kapalnya. Sepasang kekasih tampak berjalan bergandengan tangan ditengah-tengah bunga yang berwarna-warni dan pemandangan nan indah dari langit-langit kota bisa dilihat dikejauhan.

Seperti yang dipaparkan oleh orang yang berada dekat jendela dalam rincian yang indah, pria disisi lainnya menutup mata dan membayangkan adegan yang indah itu dalam hayalannya.

Suatu sore yang hangat, pria dekat jendela menggambarkan sebuah parade yang lewat.

Meskipun orang lain tidak bisa mendengar band - dia bisa melihat dalam pikirannya seperti yang pria didekat jendela dengan kalimat yang deskriptip.

Hari, Minggu dan bulan berlalu. Suatu pagi , saat perawat datang mengantarkan air untuk mandi mereka, sang perawat hanya menemukan tubuh pria dekat jendela sudah tak bernyawa, yang telah meninggal dengan tenang dalam tidurnya.

Dia sangatlah sedih dan memanggil petugas rumah sakit untuk membawa tubuhnya pergi.

Setelah itu sepertinya cocok, pria yang satunya itu meminta untuk dipindahkan kedekat jendela. Sang perawat tak keberatan dan segera melakukan pemindahan, dan setelah memastikan bahwa orang ini nyaman, sang suster meninggalkannya sendiri.

Pelan-pelan, walau sedikit menyakitkan, ia menyandarkan dirinya pada suatu sikut untuk melihat pertama kalinya melihat dunia nyata diluar semenjak berada di Rumah sakit. Dia tegang perlahan-lahan dan melihat kesekeliling diluar jendela.

Dia menghadap dinding yang kosong.

Pria itu kemudian menanyakan suster, kenapa pria disebelahnya itu bisa menjelaskan dengan sungguh indah akan apa yang dia diluar.

Perawat pun menjawab bahwa teman sekamarnya itu adalah orang buta dan bahkan tidak bisa melihat tembok.

Suster berkata, "Mungkin dia hanya ingin memberikanmu dorongan saja"

Maknanya:
Ada kebahagiaan luar biasa dalam membuat orang lain bahagia, mengabaikan situasi kita sendiri. Berbagi kesedihan adalah setengah kesedihan, tapi berbagi kebahagiaan, 2 kali lipat bahagianya.
Jika Anda ingin merasa kaya, hitunglah semua hal yang Anda miliki. Anda akan tau bahwa uang tidak bisa membelinya.

Hari ini adalah berkah, itulah kenapa dalam bahasa Inggris disebut present  (hadiah)


#Gadis#Renti Susanti
#Jakarta 2014

0 komentar:

Post a Comment