Thursday 18 July 2013

Menjaga Iffah Tetap Harum



Wahai Muslimah, kemajuan dunia modern terus menuntut peran seorang muslimah.  Seseorang muslimah tidak hanya bertanggung jawab terhadap keselamatan diri dan keluarganya, tetapi juga menyelamatkan akhlak bangsa dan negaranya. Oleh karena itu, dituntut munculnya wanita muslimah yang cerdas, mandiri dan bening hati.
Konsep apa yang bagus bagi muslimah dalam menghadapi globalisasi yang serba modern ini? Kita mulai dari diri sendiri,dari saat ini, dan mulai dari hal yang kecil sehingga kita tidak mengawali segala sesuatu dari hal yang muluk – muluk. Sekecil apapun yang dilakukan oleh muslimah, yang penting ada karya nyatanya dan ada yang merasakan hasilnya. Hal ini bisa kita mulai dari lingkup keluarga, karena keluarga merupakan awal pendidikan dasar. Sehingga dikelompok terkecil sudah bagus nanti akan merambah ke lingkungan, masyarakat dan bangsa.
Sebnarnya, Usaha (Kiprah)kaum wanita cukup luas meliputi berbagai bidang, terutama yang berhubungan dengan dirinya sendiri, yang diselaraskan dengan islam, dalam segi akidah, akhlak dan masalah yang tidak menyimpang dari apa yang sudah digariskan atau ditetapkan oleh islam. Wanita muslimah mempunyai kewajiban untuk memperkuat hubungan dengan allah Swt . dan menyucikan fikiran serta wataknya dari sisa – sisa pengaruh pikiran barat. Wanita muslimah harus mengetahui cara menangkis serangan –serangan kebatilan dan syubhat terhadap islam.
“jika Anda mendidik seorang pria, maka anda hanya mendidik seorang manusia. Jika anda mendidik seorang Wanitamaka anda telah mendidik seluruh manusia” (Presiden Tanzania)
Ada Pepatah mengatakan, Wanita adalah tiang Negara. Kala tiang tiada daya, bangunanpun roboh rata. Tak heran jika ada yang mengatakan “Ibulah yang melahirkan Sebuah bangsa”. Karena seorang wanita yang akan menjadi ibuharus memiliki bekal  yang banyak, tidak hanya dalam hal kerumah tanggaan tapi juga seni mendidik anak, merawat diri, seni mengelola keuangan dan lain – lain.
Pembentukan generasi pewaris negeri mempunyai 2 faktor pendukun. Pertama, berhubungan dengan pembentukan kepribadian islami (asy – syakhsiyah al – islamiyah)dimana diperlukan adanya pembentukan keluarga islami )atw-tawin al-usroh al-islamiyah).
Kedua, peningkatan kualitas. Kondisi bangsa saat ini mengalami dekadensi moral, krisis kepercayaan, dan makin maraknya kekerasan di masyarakat. Bangsa ini mengalami masa dimana diperlukan orang – orang yang mampu memberikan pelayanan  dan kepeduliaan bagi masyarakat . orang – orang ini hanya bisa dilahirkan oleh ibu pewaris bangsa, wanita yang mampu melahirkan dan mendidik u/ menjawab kebutuhan bangsa. Masihkah ingin berdiam diri?
Bergeraklah menjadi motor reformasi kebaikan bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Sungguh tidak merugi menjadi muslimah yang berdaya dan memberdayakan. Dapt memberikan kontribusi dan manfaat bagi orang lain sungguh menyenangkan.
Sebagai hamba ALLAH SWT, muslimah mendapat tugas yang sama dengan muslimah yaitu beribadah kepada allah (Qs. Adz Dzariyat :56). Karakter seorang muslimah adalah yang cerdas, kaya ilmu dan hikmah, berakhlaq mulia, rajin beribadah, berpenampilan rapi, disiplin, teratur, cekatan, sopan dan bermanfaat bagi sekitanya.
Tengoklah figur – figure mulia yang mendapt tempat terhormat di  tengah – tengah umat hingga kini. Khadijah ra misalnya, namanya terus berkibar hingga sekarang,bahkan setiap eanita dianjurkan u/ meneladaninya. Terkenalnya seorang khadijah bukan karena kecantikan wajahnya, namunkarena pengorbananya yang demikian fenomenal dalam mendukung perjuangan dakwah rasullulah Saw.
Begitupun Aisyah ra, salah seorang istri nabi dan juga seorang cendekiawan muda. Darinya para sahabat mendapat banyak ilmu. Adapula Asma Binti Yazid, seorang mujahidah yang membinasakan 9 tentara romawi diperang yarmuk, hanya dengan sebilah tiang kemah. Masih banyak lagi wanita mulia yang berkarya u/ umat pada masa  – masa berikutnya.
Keharuman dan keabadian nama mereka disebabkan oleh kemampuan mengembangkan kualitas diri menjaga iffah ( Martabat), dan memelihara diri dari kemaksiatan fisik. Sinar inilah yang lebih abadi. Semoga kita mampu meneladani para wanita muslimah, istri – istri nabi, para shahabiyah, di era globalisasi sekarang ini, menjadi sosok dan figure wanita muslimah pencetak sejarah, menjadi seorang muslimah pembangun peradaban.
*Semoga Bermanfaat & Menjadi inspirasi*
*Sumber : La Tahzan For Muslimah “Karya Dr. Aidh Al-Qarni”
*Post : Renti Susanti

0 komentar:

Post a Comment