Monday 1 July 2013

Million miles,,


93 million miles from the Sun, people get ready get ready,
’cause here it comes it’s a light, a beautiful light, over the horizon into our eyes
Oh, my my how beautiful, oh my beautiful mother
She told me, “Son in life you’re gonna go far, and if you do it right you’ll love where you are
Just know, that wherever you go, you can always come home”
240 thousand miles from the Moon, we’ve come a long way to belong here,
To share this view of the night, a glorious night, over the horizon is another bright sky
Oh, my my how beautiful, oh my irrefutable father,
He told me, “Son sometimes it may seem dark, but the absence of the light is a necessary part.
Just know, you’re never alone, you can always come back home”
You can always come back…back…
Every road is a slippery slope
There is always a hand that you can hold on to.
Looking deeper through the telescope
You can see that your home’s inside of you.
Just know, that wherever you go, no you’re never alone, you will always get back home
93 million miles from the Sun, people get ready get ready,

’cause here it comes it’s a light, a beautiful light, over the horizon into our eyes…
hal pertama yang lagu ini ingin tunjukkan adalah kasih orang tua kepada anaknya. Sebagian besar dari kita menghabiskan masa kecil, SD, SMP, SMA, dan mungkin kuliah bersama kedua orang tua kita, bertempat tinggal di tempat yang kita sebut rumah. Sejelek, sekecil, atau semewah apapun, kita akan menyebut tempat tinggal itu rumah dimana cinta akan selalu ada selama 24 jam 7 hari seminggu.
Lalu ketika kita sudah beranjak dewasa dan akan memulai kehidupan yang sebenarnya, sudah saatnya kita pergi meninggalkan rumah. Untukku sendiri, masa kuliah adalah masa dimulainya perantauanku ke kota lain, meninggalkan rumah di Cidaun - Cianjur tercinta. Ketika kuliah dan bekerja hanya setahun 2x aku pulang ke rumah.
Son in life you’re gonna go far, and if you do it right you’ll love where you are
Just know, that wherever you go, you can always come home
Ya, kapanpun aku bisa pulang ke tempat yang aku sebut rumah. Akan ada orang yang selalu menyambutku ketika pulang dan memberikan kasih sayangnya, yes that’s my parents.
Pada Hakikatnya Sejauh apapun aku pergi pastilah aku akan pulang kembali ke kecidaun - cianjur. Seorang perantau memang pergi jauh meninggalkan kota kelahiran untuk kehidupan yang lebih baik, namun pastilah selalu ada kata ‘pulang’ yaitu kembali ke rumah tempat masa kecil.
Son sometimes it may seem dark, but the absence of the light is a necessary part.
Just know, you’re never alone, you can always come back home
 Ya, masa perantauan memang penuh lika liku. Hidup sendiri, jauh dari rumah, tekanan kerja, deadline, tugas-tugas, adalah suatu hal yang tak pernah akan absen ketika kita memulai kehidupan yang sebenarnya. Namun apapun yang terjadi, aku tahu kalau aku tak pernah sendiri karena selalu ada orang tua yang mau mendengar keluh kesahku. Only them that miss me so much.
Every road is a slippery slope
There is always a hand that you can hold on to.
Looking deeper through the telescope
You can see that your home’s inside of you.
Di setiap pilihan kehidupan kita pastilah ada tantangan. Tak ada kesuksesan yang diraih secara instan. Namun percayalah kalau tak ada tantangan yang tak memiliki jalan keluar. Kamu tak sendiri, kamu memiliki banyak teman ketika kamu sudah begitu down dengan permasalahan hidup. Dan lebih jauh lagi, kita memiliki orang tua yang akan selalu mendukung di saat rintangan terbesar sedang kita hadapi.
Just know, that wherever you go, no you’re never alone, you will always get back home
Ya, kemanapun perantauan kita, Amerika, Perancis, Inggirs, Australia, Jepang bahkan ujung dunia, pastilah kita akan pulang ke tempat yang kita sebut rumah, mungkin rumah masa lalu dan rumah masa depan, ketika kita sudah memiliki keluarga yang baru.


My insfirasi : http://widikrisna.wordpress.com/2013/02/26/93-million-miles/

0 komentar:

Post a Comment